Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Dan Masuknya Islam Di Rusia

Assalam Print - Setelah beberapa artikel sebelumnya membahas mengenai proses masuknya Islam di Spanyol secara umum. Sedangkan untuk artikel pada kesempatan kali ini kembali lagi kita akan membahas mengenai proses masuk dan perkembangan Islam di Rusia. Untuk lebih lanjut silahkan baca secara lengkap di bawah ini.

Islam di Proses Masuk dan Perkembangan Islam di Rusia
Rusia adalah suatu etnik yang menempati wilayah Transozonia (Eropa Timur). Penduduknya terdiri dan berbagai suku terutama yang menempati wilayah Balkan (Mongol, Lithuania Siberia), Parsia (Bukharia, Samarkhand, Uzbekistan) dan Eropa (Rusia, Bulgaria, Slovania, Kroasia, Serbia dan Yogoslakia). Kini istilah Rusia berarti “Wilayah yang tergabung ke dalam Uni Soviet (sekarang CIS)”. Seperti Uzbezkistan, Turmenistan dan Chechnya dan lain-lain.
Baca : Proses Islam Masuk Ke Eropa
Pengaruh Islam masuk ke wilayah Rusia (Eropa Timur) semenjak Khlifah Usma melewati wilayah Parsia serta daerah-daerah yang berbatasan dengan Iran dan Afganistan. Kemudian dilanjutkan oleh Dinasti Bani Umayyah yang dipimpin oleh Yazid bin Ziyad bin Abi Sufyan, Muhallab bin Abi Shafrah, Yazid bin Muhallab dan Qutaibah bin Muslim al Bahily.  Islam di bawah kekuasaan dinasti Ming (1368 M-1644 M) memiliki peranan penting dalam bidang militer, intelektual dan administratur pemerintahan. Sarig-yu Chum (muslim), menjabat sebagai Penasehat Agung Kaisar Ming yang pertama, Hung-yu Mu-yin diangkat sebagai Gubernur Yunan pada tahun 1384 M, Tien Suan sebagai Menteri Peperangan.  Barkah Khan adalah tokoh penting yang besar pengaruhnya dalam perkembangan Islam di daratan Rusia.  Pada-tahun 1313 M, Uzbek Khan memimpin suku Zahabeih, di sebelah timur Ural sampai hulu sungai Volga. Sebagai pemimpin yang beragama Islam, ia ingin dan berusaha menyebarkan ajaran agama Islam ke seluruh suku Zahabeih. Atas usaha Uzbek Khan, Islam semakin menyebar dan berpengaruh ke seluruh wilayah Soviet.  Tahun 791H/1389 M Islam telah masuk ke Bosnia, Falakh Albania, Herzegovina. Sekitar tahun 854H/1438M, Turki Usmani berhasil menyatukan kerajaan Maghyar (Hongaria) dengan Turki Usmani.  Tahun 1453 M, Muhammad’ Al-Fatih (Khalifah Muhammad II 1450 M - 1560 M) menaklukkan Konstantinopel. Hanya Turki Usmani tidak berhasil menghentikan perkembangan kerajaan Tsar di Soviet.  Tahun 1556 M semua daerah-daerah Islam jatuh ke tangan Rusia di bawah kekuasaan kerajaan Tsar yang berdiri tahun l302H/1884M.  Semenjak pertengahan abad 16 sejarah Islam di Rusia mengalami perubahan yang sangat drastis. Hal itu bersamaan dengan mundurnya pengaruh kerajaan Mugol Islam di India dan Persia serta dan keterbatasan Turki Usmani yang sedang memperkuat kekuatan umat Islam di Timur (Mesir dan Afrika Utara) dan pengaruh Kerajaan Byzantium di Romawi.  Kondisi umat Islam di Soviet mulai agak membaik ketika dikeluarkan undang-undang kebebasan beragama di Soviet pada tahun 1905 M. Namun komunis 1918 M, menghancurkan usaba tersebut.  Semenjak penggabungan seluruh wilayah Soviet, Balkan dan tepi laut Adriatik menjadi Uni Soviet, maka wilayah Islam seperti Bukhara, Sijistan, Turkistan, Samarkand, Balkan, Uzbekistan dan Azerbaijan, dan Herzegovina menjadi daerah Komunis.  Semenjak awal abad 20 muslim di Rusia mengalami penderitaan dan penyiksaan yang kejam. Semua sexolah/madrasah dan mesjid ditutup, kecuali empat mesjid dan dua sekolah, yaitu seperti sekolah Mir Arab di Bukhara dan sekolah Mubarak Khan di Thasukand. Beribu-ribu umat Islam dikirim ke Siberia untuk ditawan di kamp konsentrasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan Islam masuk ke Rusia pada uraian ini ialah “Penyebaran pengaruh Islam ke daratan Balkan dan daerah sekitar laut Adriatik”. Berbeda dengan pengertian Rusia (Uni Soviet Rusia/USR). USR adalah gabungan dan beberapa wilayah yang diciptakan oleh pemerintahan Komunis awal abad 20.
Pengaruh Islam masuk ke wilayah Rusia (Eropa Timur) melewati wilayah Persia serta daerah-daerah yang berbatasan dengan Iran dan Afganistan. Proses seperti ini telah dimulai semenjak Khalifah Usman bin Affan yang dipimpin oleh Al Ahnad bin Qays. Ia sampai ke wi1ayah tepi sungai Jihun pada tahun 30 H.

Kemudian dilanjulkan oleh Dinasti Bani Umayyah tatkala dipimpin oleh Yazid bin Abi Sufyan dengan menugaskan Said bin Usman. Ia memasuki wilayah Uzbekistan dan kota yang terletak di antara Bukhara dan sungai Jihun tahun 55 H. Melalui Uzbekistan inilah, pejuang Islam memasuki kota Bukhara. Misi berkunjung ke wilayah Balkan tahap awal ini belum sepenuhnya menjadikan wilayah tersebut sebagai bagian dan wilayah Islam.

Upaya ini dilanjutkan oleh Bani Umayyah yang dipimpin oleh Muslim bin Ziyad bin Abi Sufyan, Muhallab bin Abi Shafrah, Yazid bin Muhallab dan Qutaibah bin Muslim al Bahily. Panglima Muhallab kemudian diangkat menjadi Gubenur wilayah Khurasan dan wilayah bagian Timur. Jabatan itu dipegangnya sampai pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Ibnu Marwan (685-705M).

Qutaibah bin Muslim al Bahuly berhasil menaklukkan seluruh wilayah Khurasan tahun 88 H/707M, Samarkhan 91 H/709 M, Bukhara tahun 90 H/709 M, Farghanah tahun 96 H/725 M. Mulai saat itulah agama Islam tersebar ke beberapa wilayah Rusia. Qutaibah membangun mesjid sebagai pusat kegiatan dakwah di Bukiiara tahun 94 H/713 M.

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah dipimpin oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz beberapa raja dan pemimpin masyarakat di wilayah Uzbekistan menyatakan diri sebagai pemeluk Islam. Kemudian diikuti oleh beberapa penguasa lainnya di Sijistan, Balkan, Bukhara dan Samarkand.

Perkembangan Islam di Rusia
Ketika Quthaibah bin Muslim al Bahuly menguasai Samarkand ditandatangani perjanjian dengan penguasa Samarkand, yaitu Tharkhun. Tharkhun bersedia membayar pajak sebagai bukti pengakuannya terhadap pemerintahan Daulat Umaiyyah di Damaskus. Namun penduduk negeri itu marah pada Tharkhun dan menurunkannya dari jabatan sebagai pemimpin mereka.

Posisinya digantikan oleh Ikhsyiz Ghurik dan menerima perjanjian itu pada tahun 93 H (712M). Ikhsyiz tetap pada posisinya, tetapi pemerintahannya dibantu penguasa Arab dengan satu pasukan yang kuat. Sejak itu Samarkand dan Bukhara menjadi batu loncatan untuk melancarkan pengaruh Islam ke negeri Transozania.

Pada masa pemerintahan Al Makmun dan Bani Abbasiyyah (204H/819M) wilayah di Transozaia (khususnya Samarkand dan Bukhara) diserahkan kepada keluarga Asad bin Saman yang membangun dinasti Samaniyah. Samarkand dan Bukhara kemudian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu daerah benteng, kota (pasar, pusat perdagangan), dan perkampungan. Istana, kantor pemerintahan dan penjara berada di kelilingi oleh Benteng.

Kota Samarkand mempunyai empat buah pintu utama, sementara Bukhara tujuh buah pintu. Kota berbatasan dengan perkampungan terdapat pasar-pasar besar, pertokoan dan gudang harta karun yang jarang terdapat di kota. Di tengah kota didirikan mesjid Jami.

Kota Samarkand memiliki pabrik kertas dan kota Bukhara pabrik tenon. Hasil pabrik tersebut di jual ke Syiria, Mesir dan Romawi. Di kota Samarkand lahir seorang ulama besar yaitu Abu Mansyur Al Maturidi dan di Bukhara lahir Imam Hadits yaitu Imam Bukhari.

Setelah dinasti Syamaniyah runtuh, Samarkand dan Bukhara dipimpin oleh Saijuk tahun 495H/l102M. Kemudian berpinda lagi ke tangan dinasti Khawarizm yang menjadikan Bukhara sebagai pusat pemerintahannya.

Malapetaka besar terjadi di wilayah Balkan, yaitu tahun 606 H/1209 M Bukhara dan Samarkand dikepung oleh Jengis Khan dan Mongol. Tahun 616 H/l220 M. Bukhara dikuasai bangsa Mongol, setahun kemudian kota Samarkand.

Kemudian bangsa Mongol yang menguasai sebagian besar wilayah Cina, Turki, Fergana dan Soviet. Sejarah bangsa Mongol di Soviet diawali dengan penyerangan Jengis Khan tahun 1227 M terhadap dinasti Sung di Utara Cina.

Karena terdesak, Dinasti Sung lari dan berkuasa di selatan sungai Yang Tze (Cina). 53 tahun kemudian dinasti Sung dikalahkan oleh bangsa Mongol dan dinasti Yuan. Dinasti Yuan terkenal kejam seperti neneknya Jengis Khan, menyebabkan bangkitnya kaum revolusioner muslim dan menumbangkan Dinasti Yuan (1279-1368M) dan digantikan oleb dinasti Ming.

Salah seorang kaisar dan dinasti Yuan memeluk agama Islam bemama Barkah Khan (1256-1267M). la berkuasa atas Eropa Timur dan padang-padang steppe arah ke timur dan berkedudukan di hulu sungai Volga. Daerah ini warisan dari kaisar Yuchi Khan, salah seorang putera Jengis Khan.

Islam dibawah kekuasaan dinasti Ming (1368-1644) memiliki peranan penting dalam bidang militer, intelektual dan administrur pemerintahan. Sang-yu Chum (muslim), menjabat sebagai Penasehat Agung Kaisar Ming yang pertama, Hung-yu Mu-yin diangkat sebagai Gubernur Yuan pada tahun 1384 M, Tien Suan sebagai Menteri Peperangan.

Yang Lob dikirim sebagai komandan dalam berbagai ekspedisi di Laut Cina Selatan dan Lautan Hindia. Ibnu Abdullah diangkat sebagai Direktur Institut Astronomi. Pada masa inilah didirikan beberapa mesjid di Cina dan banyak diterjemahkan buku—buku berbahasa Arab ke dalam bahasa Cina.

Barkah Khan adalah tokoh penting yang besar pengaruhnya dalam perkembangan Islam di daratan Rusia. Sebab, mendengar ia memeluk agama Islam, orang-orang Mongol yang tingal di daerah sebelah timur laut Aral sampai sebelah timur Qazwin dan hulu sungai Volga, ikut memeluk agama Islam. Pengikut Barkah Khan ini dikenal dengan nama suku Zahabieh.

Sedangkan orang Mongol yang menentang Barkah Khan karena beragama Islam ialah penganut Shamanisme. Mereka meninggalkan Barkah Khan dan bergabung bersama Hulago Khan (cucu Jengis Khan) yang berkuasa di wilayah Iran dan Irak.

Pada tahun 1313 M, Uzbek Khan memimpin suku Zahabieh. Ia memerintah sampai tahun 1340 M. Wilayah kekuasaannya terbentang dari sebelah timur Ural sampai hulu sungai Volga.

Sebagai pemimpin yang beragama Islam, ia ingin dan berusaha menyebarkan ajaran agama Islam ke seluruh suku Zahabieh. Atas usaha Uzbek Khan, Islam semakin menyebar dan berpengaruh ke seluruh wilayah Soviet.

Pada saat yang sama agama Kristen juga berkembang yang dibawa oleh para misinonaris dan Bizantium. Sedangkan Soviet waktu itu telah dipimpin oleh Tsar (Kaisar) bernama Vladimir beragama Kristen.

Menurut sebagian ahli sejarah, masyarakat Islam yang berada di Bulgaria telah berusaha mengislamkan Vladimir. Namun usaha itu gagal, karena Vladimir sulit menerima ajaran Islam terutama yang bertentangan dengan tradisi bangsa Rusia yang senang minum anggur dan tidak dikhitan.

Meskipun kaisar Soviet tidak jadi masuk Islam, namun pengaruh Islam telah merata dihulu sungai Volga hingga Novogorod, bahkan terus berkembang sampai ke Crimee. Uzbek Khan justru melarang penindasan terhadap orang-orang yang beragama Kristen, dan mewajibkan mereka untuk memberikan upeti kepada penguasa.

Tetapi pemeluk Kristen tidak menghargai upaya tersebut dan selalu berupaya menghilangkan pengaruh Islam di Soviet bahkan berusaha mengusir kaum muslimin dari Soviet.

Pada dekade ini sebenarnya kekuatan Islam semakin kuat di Eropa. Sebab di awal abad 14 berdiri suatu kerajaan besar yaitu Turki Usmani (669-1300M). Kerajaan Usmanilah yang dapat menaklukan kerajaan Byzantium (Kristen) yang berpusat di Angkara tahun 1317M.

Kemudian tahun 1326M menjadikan Angkara sebagai pusat Turki Usmani. Daerah Eropa ini yang berada di bawah kerajaan Usmani ialah Tawasyanil (1330 M), Iskandaria (1338 M), Ankara (1354 M), Gallipoli (1356 M), Adrianopel, Macedonia, Salonia, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.

Bahkan pada tahun 765H/1363 M kaiim muslimin telah masuk ke wilayah Balkan sampai ke Samakov, Sofia, Montasir, Nice, Syes, Salaniki, Servia dan Bulgaria.

Tahun 791 H/1389 M Islam telah masuk ke Bosnia, Falakh, Albania, Herzegovina. Sekitar tahun 854 H/1438 M Turki Usmani berhasil menyatukan kerajaan Maghyar (Hongaria) dengan Turki Usmani.

Tahun 1453 M, Muhammad Al-Fatih (Khalifah Muhammad II 1450 M-1560 M) menaklukkan Konstantinopel. Kota ini kemudian dijadikan sebagai pusat pemerintahan Turki Usmani dan diganti namanya menjadi Istambul.

Hanya saja Turki Usmani tidak berhasil menghentikan lahirnya kerajaan Tsar di Soviet. Sehingga usaha kaum Kristen yang bekerjasama dengan kaum Tsar berhasil sekitar tahun 1556M. Semua daerah-daerah Islam jatuh ke tangan Rusia di bawah kekuasaan kerajaan Tsar (1302 H/l 884 M).

Oleh karena itu semenjak pertengahan abad 16 sejarah di Rusia dan wilayah Asia Tengah lainnya mengalami perubahan yang sangat drastis. Hal itu bersamaan dengan mundurnya pengaruh kerajaan Mongol Islam di India.

Persia serta keterbatasan Turki Usmani yang sedang memperkuat kekuatan umat Islam di Timor (Mesir dan Afrika Utara) dan pengaruh Kerajaan Byzantium di Romawi.

Kondisi umat Islam di Soviet mulai agak membaik ketika dikeluarkan undang-undang kebebasan beragama di Soviet pada tahun 1905 M. Semenjak saat itu masyarakat Rusia yang berasal dan Lithuania, Siberia dan suku-suku yang mendiami daratan Eropa Timur mulai tertarik untuk memeluk Islam.

Namun kondisi ini tidak berlangsung lama. Sebab tahun 1918 M, komunis menggulingkan kaisar Tsar dan tahun 1919 M, menyatakan Soviet sebagai negara Komunis dan memproklamirkan berdirinya Uni Soviet secara paksa.

Akhirnya daerah-daerah yang penduduknya beragama Islam dijadikan wilayah komunis dengan penggabungan ke dalam Uni Soviet, seperti Bukhara, Sijistan, Turkistan, Samarkand, Balkan, Uzbekistan dan Azerbaijan.

Usaha ini diikuti oleh negara di Balkan yang menjadi Bosnia dan Herzegovina menjadi daerah komunis oleh pemerintah (komunis) Yugoslavia. Hal yang sama terjadi di Albania, Hungaria dan Bulgaria serta negara sekitar Uni Soviet yang tergabung ke dalam negara komunis di Eropa Timur.

Masyarakat muslim mengalami penderitaan dan penyiksaan yang kejam. Semua sekolah / madrasah dan mesjid ditutup, kecuali empat mesjid dan dua sekolah, yaitu sekolah Mir Arab di Bukhara dan sekolah Mubarak Khan di Thasukand. Beribu ribu umat Islam dikirim ke Siberia untuk ditawan di kamp konsentrasi.

Sikap komunis terhadap Islam di Soviet sebenarnya sama saja dengan sikapnya terhadap agama lainnya. Hanya terhadap Islam, komunis banyak mengeluarkan pernyataan yang bersifat menghina dan merendahkan.

Misalnya Kiomovich yang mengatakan bahwa Islam adalah “Konsep dunia reaksioner yang anti ilmu pengetahuan. Islam bertentangan dengan optimisme dan kepastian hidup sebagaimana diajarkan oleh materialisme. Hal itu bertentangan dengan kepentingan fundamentil rakyat Soviet. la mencegah penganut agama Islam menjadi Pembina masyarakat komunis yang aktif dan sadar”.

Bahkan pada bulan April tahun 1918 M, Lenin mengeluarkan instruksi penyerangan terhadap wilayah-wilayah yang ditempati orang-orang Islam tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Berdasarkan instruksi ini, pasukan Soviet menyerbu dan menguasai Ural, sebelah timur Kaukasus dan Khukand. Setahun kemudian (1919 M) Ordo pun dapat dikuasai.

Azerbeijan, wilayah petrolium Islam dikuasai pada bulan April 1920 M. Pada tahun yang sama, komunis mengepung wilayah Khewa dan tiga arah. Tahun 1921 M, komunis memulai serangannya ke kota Bukharh. Sebab Bukhara dianggap sebagai pusat dan basis kekuatan agama Islam di Asia Tengah.

Komunis Soviet menganggap bahwa mula-mula Bukharalah yang mendukung perlawanan bersenjata terhadap kekuatan Soviet. Pertempuran besar-besaran berlangsung hingga tahun 1924 M, khususnya dibagian timur daerah Emir Bukhara.

Artikel Lainnya :
- Kemajuan Islam Di Spanyol
- Perkembangan & Berakhirnya Islam Di Andalusia
- Pengaruh Islam Bagi Kemajuan Barat

Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari artikel ini adalah sebagai berikut :
Pengaruh Islam masuk ke wilayah Rusia (Eropa Timur) semenjak Khlifah Usma melewati wilayah Parsia serta daerah-daerah yang berbatasan dengan Iran dan Afganistan. Kemudian dilanjutkan oleh Dinasti Bani Umayyah yang dipimpin oleh Yazid bin Ziyad bin Abi Sufyan, Muhallab bin Abi Shafrah, Yazid bin Muhallab dan Qutaibah bin Muslim al Bahily.

Islam di bawah kekuasaan dinasti Ming (1368 M-1644 M) memiliki peranan penting dalam bidang militer, intelektual dan administratur pemerintahan. Sarig-yu Chum (muslim), menjabat sebagai Penasehat Agung Kaisar Ming yang pertama, Hung-yu Mu-yin diangkat sebagai Gubernur Yunan pada tahun 1384 M, Tien Suan sebagai Menteri Peperangan.

Barkah Khan adalah tokoh penting yang besar pengaruhnya dalam perkembangan Islam di daratan Rusia.

Pada-tahun 1313 M, Uzbek Khan memimpin suku Zahabeih, di sebelah timur Ural sampai hulu sungai Volga. Sebagai pemimpin yang beragama Islam, ia ingin dan berusaha menyebarkan ajaran agama Islam ke seluruh suku Zahabeih. Atas usaha Uzbek Khan, Islam semakin menyebar dan berpengaruh ke seluruh wilayah Soviet.

Tahun 791H/1389 M Islam telah masuk ke Bosnia, Falakh Albania, Herzegovina. Sekitar tahun 854H/1438M, Turki Usmani berhasil menyatukan kerajaan Maghyar (Hongaria) dengan Turki Usmani.

Tahun 1453 M, Muhammad’ Al-Fatih (Khalifah Muhammad II 1450 M - 1560 M) menaklukkan Konstantinopel. Hanya Turki Usmani tidak berhasil menghentikan perkembangan kerajaan Tsar di Soviet.

Tahun 1556 M semua daerah-daerah Islam jatuh ke tangan Rusia di bawah kekuasaan kerajaan Tsar yang berdiri tahun l302H/1884M.

Semenjak pertengahan abad 16 sejarah Islam di Rusia mengalami perubahan yang sangat drastis. Hal itu bersamaan dengan mundurnya pengaruh kerajaan Mugol Islam di India dan Persia serta dan keterbatasan Turki Usmani yang sedang memperkuat kekuatan umat Islam di Timur (Mesir dan Afrika Utara) dan pengaruh Kerajaan Byzantium di Romawi.

Kondisi umat Islam di Soviet mulai agak membaik ketika dikeluarkan undang-undang kebebasan beragama di Soviet pada tahun 1905 M. Namun komunis 1918 M, menghancurkan usaba tersebut.

Semenjak penggabungan seluruh wilayah Soviet, Balkan dan tepi laut Adriatik menjadi Uni Soviet, maka wilayah Islam seperti Bukhara, Sijistan, Turkistan, Samarkand, Balkan, Uzbekistan dan Azerbaijan, dan Herzegovina menjadi daerah Komunis.

Semenjak awal abad 20 muslim di Rusia mengalami penderitaan dan penyiksaan yang kejam. Semua sexolah/madrasah dan mesjid ditutup, kecuali empat mesjid dan dua sekolah, yaitu seperti sekolah Mir Arab di Bukhara dan sekolah Mubarak Khan di Thasukand. Beribu-ribu umat Islam dikirim ke Siberia untuk ditawan di kamp konsentrasi.

Post a Comment for "Perkembangan Dan Masuknya Islam Di Rusia"