Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Deskripsi Umum Tanaman Pangan

Assalam Print - Tanaman Padi Sebagai Tanaman Pangan. Sebelum lebih lanjut mengenai pembahasan tentang tanaman pangan alangkah baiknya terlebih dahulu ke pembahasan mengenai pengertian tanaman pangan.

A. Pengertian Tanaman Pangan

Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun yang tidak diolah.

Pangan diperuntunkan bagi konsumsi manusia sebagai makanan atau minuman, termasuk baban tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lain yang digunakan sebagai proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman (Purnomo).

Komoditas pangan harus mengandung gizi yang terdiri atas kabohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

Kelompok tanaman budidaya yang tergolong komoditas ini meliputi kelompok tanaman panagan, tanaman hortikultura non tanaman hias, dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk yang memenuhi batasan pangan.

Batasan untuk tanaman pangan adalah kelompok sumber tanaman kabohidrat dan protein. Namun secara sempit, tanaman pangan biasanya dibatasi pada kelompok tanaman semusim.

Batasan ini dimasa mendatang harus diperbaiki karena akan menyebabkan sumber kabohidrat menjadi terbatas. Tanaman pangan sebaiknya memasukkan jenis tanaman lain yang dapat menjadi sumber kabohidrat tanpa dipatasi pada kelompok tanaman semusim.

Baca Juga : Cara Persiapan, Pengolahan Dan Cara Menanam Padi

Dengan perbaikan batasan tanaman ini tanaman lain seperti kimpul, sukun, garut dan ganyong dapat masuk kedalam kelompok tanaman pangan.

B. Tanaman Padi Sebagai Tanaman Pangan

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia.

Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat.

Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania.
Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun yang tidak diolah.  Pangan diperuntunkan bagi konsumsi manusia sebagai makanan atau minuman, termasuk baban tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lain yang digunakan sebagai proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman (Purnomo).  Komoditas pangan harus mengandung gizi yang terdiri atas kabohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.  Kelompok tanaman budidaya yang tergolong komoditas ini meliputi kelompok tanaman panagan, tanaman hortikultura non tanaman hias, dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk yang memenuhi batasan pangan.  Batasan untuk tanaman pangan adalah kelompok sumber tanaman kabohidrat dan protein. Namun secara sempit, tanaman pangan biasanya dibatasi pada kelompok tanaman semusim.  Batasan ini dimasa mendatang harus diperbaiki karena akan menyebabkan sumber kabohidrat menjadi terbatas. Tanaman pangan sebaiknya memasukkan jenis tanaman lain yang dapat menjadi sumber kabohidrat tanpa dipatasi pada kelompok tanaman semusim.  Dengan perbaikan batasan tanaman ini tanaman lain seperti kimpul, sukun, garut dan ganyong dapat masuk kedalam kelompok tanaman pangan.
Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannnya kurang.

Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusulkan didaerah sub tropika.

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain.

Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.

Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg.

Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.

C. Syarat Tumbuh Tanaman Padi

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm.

Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.

Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup.

Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.

D. Proses Bercocok Tanam Padi

Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur.

Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil.
Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur.  Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.  Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen.  Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.  Nah, untuk proses bercocok tanam yang tidak kalah pentingnya adalah proses tahap awal, dalam artian proses padi itu sendiri yang akan di tanam.  Untuk secara luas atau deskripsi umum tana proses bercocok tanam padi meliputi mulai dari proses persemian sampai pada proses panen. Namun pada kesempatan ini kita hanya mengulas proses persemaian saja, kenapa?, karena proses persemaian ini merupakan inti dari semua proses bercocok tanam padi pada tahap selanjutnya.
Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.

Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen.

Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.

Nah, untuk proses bercocok tanam yang tidak kalah pentingnya adalah proses tahap awal, dalam artian proses padi itu sendiri yang akan di tanam.

Untuk secara luas atau deskripsi umum tana proses bercocok tanam padi meliputi mulai dari proses persemian sampai pada proses panen. Namun pada kesempatan ini kita hanya mengulas proses persemaian saja, kenapa?, karena proses persemaian ini merupakan inti dari semua proses bercocok tanam padi pada tahap selanjutnya.

C. Proses Persemaian Padi

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah.

Oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Berikut beberapa tahap/proses persemaian yang sebaiknya dan akan menjadi lebih baik.

a. Penggunaan benih

Dalam penggunaan atau memilih benih perlu dilakukan seca jeli. Karena benih ini juga sangat menentukan keberhasilan pada tanaman padi. Pemilihan benih padi sangat disarankan menggunakan :
  • Benih unggul
  • Bersertifikat
  • Kebutuhan benih 25-30 kg / ha

b. Persiapan lahan untuk persemaian

Persiapan lahan ini juga memiliki peranan penting dalam proses persemaian. Persiapan lahan untuk digunakan proses persemaian sebaiknya memiliki kreteria sebagai berikut :
  • Tanah harus subur
  • Cahaya matahari
  • Pengairan
  • Pengawasan

c. Pengolahan tanah calon persemaian

Peengolahan tanah untuk persemaian biasanya di lakukan pada :
  • Persemaian kering
  • Persemaian basah
  • Persemaian sistem dapog
  • Persemaian Kering
1. Persemaian Kering
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu:
  1. Tanah dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
  2. Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.
  3. Selanjutnya tanah digaru
Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.
Ukuran bedengan persemaian :
  • Panjang bedengan : 500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjang
  • Lebar bedengan : 100 -150 cm
  • Tinggi bedengan : 20 -30 cm
Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm. Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :
  1. Penaburan benih dan pencabutan bibit
  2. Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
    • Penyiangan
    • Pengairan
    • Pemupukan
    • Pemberantasan hama dan penyakit
Persemaian diupayakan lebih dari 1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan benih pada persemaian kering lebih banyak dari persemaian basah.

2. Persemaian Basah
Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air.
Fungsi genangan air adalah sebagai berikut :
  1. Air akan melunakan tanah
  2. Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput )
  3. Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga perusak bibit
Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali.

Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.

3. Sistem Dapog
Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon.
Cara penyemaian dengan sistem dapog :
  • Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
  • Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
  • Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga
  • Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
  • Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4
  • Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah

d. Penaburan benih

Perlakuan sebagai upaya persiapan. Benih terlebih dahulu direndam dalam air dengan maksud :
  1. Seleksi terhadap benih yang kurang baik, terapung, melayang harus dibuang agar terjadi proses tisiologis
  2. Proses tisiologis berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya benih cepat berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan mempercepat proses tisiologis

e. Lama perendaman benih

Benih direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus ).

Lamanya pemeraman. Benih diperam selama 48 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.

Pelaksanaan menebar benih. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menebar benih adalah :
  • Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm
  • Benih tersebar rata
  • Kerapatan benih harus sama

f. Pemeliharaan persemaian

Pemeliharaan persemaian meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengairan
Pengairan ini dilakukan berdasarkan pada tempat persemaian seperti beberapa tempat persemaian berikut ini :

• Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau rumput.

Air berperan menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu / rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya merupakan faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan secara basah.

• Pada pesemaian basah
Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  1. Bedengan digenangi air selama 24 jam
  2. Setelah genagan itu berlangsung selama 24 jam, kemudian air dikurang hingga keadakan macak-macak ( nyemek-nyemek ), kemudian benih mulai bisa disebar
  3. Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak ini, dimaksudkan agar:
  4. Benih yang disebar dapat merata dan mudah melekat ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah.
  5. Benih tidak busuk akibat genagan air
  6. Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga proses perkecambahan lebih cepat
2. Pemupukan dipersemaian
Biasanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dan lain-lain diberikan menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh.
Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar.

Demikian beberapa ulasan Deskripsi Umum Tanaman Pangan, semoga bisa bermanfaat dan bisa membantu. Untuk tanggapannya mengenai postingan ini silahkan masukkan pada kolom komentar.
Terima Kasih.

Post a Comment for "Deskripsi Umum Tanaman Pangan"